Welcome to my blog, enjoy reading.

Minggu, 15 April 2012

SEORANG PENGEMUDI BERJUMPA MAKHLUK LUAR ANGKASA (Bagian 2)


Pada tanggal 20 Agustus 1953 pukul 9 malam saya sedang menjalankan taxi di jalur yang biasa saya lalui di Mexico City. Pekerjaan ini telah saya lakukan sejak tahun 1931. Saya membawa dua orang penumpang dari Texas.
                Mereka sepasang suami istri. Sang suami berusia kira-kira 50 tahun. Rambutnya berwarna kelabu dan bertubuh ramping dan tinggi. Istrinya agak lebih pendek tubuhnya daribn suaminya dan berusia kira-kira 40 tahun. Saya menjemput mereka dari Zolaco dan membawa mereka ke hotel Oxford. Dalam perjalanan ia meminta saya mencarikanseorang sopiruntuk mengemudikan mobil mereka ke Laredo. Pada waktu itu, mobil mereka sedang diperbaiki dan diperiksa di sebuah bengkel mobil, karena mengalami kecelakaan.
                Karena saya tertarik pada pekerjaan demikian, saya kembali menjumpai mereka keesokan harinya pada ukul 10 pagi. Kami mengambil mobil mereka yakni mobil Buiek buatan tahun 1952. Kemudian sepanjang hari saya membawa mereka ke berbagai tempat yang patut dikunjungi. Mereka membayar saya dan kemudian mempekerjakan saya untuk mengmudikan mobil mereka ke Laredo. Yang dimulai sejak pukul 9 pagi keesokan harinya.
                Keesokan harinya setelah mereka selesai berbelanja, kami berangkat ke Laredo dengan kecepatan 60 – 70 mil/jam. Setelah lewat kota Valles, koplingnya mengalami kerusakan. Sehingga mobil harus berhenti di tepi jalan. Ketika itu telah memasuki sore hari. Orang-orang Amerika itu memutuskan untuk kembali ke kota untuk mencari montir. Mereka saat itu menghentikan mobil yang sedang lewat dan memesan kepada saya untuk menunggu mereka kembali dan menjaga mobil mereka. Saya memutuskan untuk meninggikan mobil dengan sebuah dongkrak, sehingga saya berniat mencoba kalau-kalau dapat memperbaikinya sebelum mereka tiba. Hari telah mulai menjadi gelap. Hanya ada dua atau tiga mobil saja yang lewat. Saya merasa sangat kesepiaan.
                Tiba-tiba saya mendengar ada orang yang menghampiri saya. Saya mendengar langkah-langkah kaki dengan jelas.  Wah… Siapa ini? Saya menjadi khawatir. Apakah ia perampok? Saya mengintip dari bawah mobil. Dan apa yang saya lihat?
                Saya melihat ada sepasang kaki di muka saya. Aki itu mengenakan celana dari bahan yang serupa dengan Corduroy. Saya merasa takut sekali dank e luar dari bawah mobil.
                Seorang pria yang berwajah sangat putih berdiri didepan muka saya. Ia mengenakan pakaian dari bahan Corduroy yang agak aneh     bentuknya. Kemeja dan celananya dijahit jadi satu seperti pakaian yang dikenakan seorang montir ketika sedang bekerja. Pakaian itu ketat jahitannya pada bagian lutut, siku, pergelangan tangan dan lehernya, tetapi longgar di bagian-bagian lainnya. Sehingga tampaknya elastic. Di sekeliling pinggangnya ia mengenakan sabuk tebal kira-kira 7,5 cm dan berwarna kebiru-biruan. Yang aneh pada sabuk itu berlubang-lubang dan lubang-lubangnya itu sebentar-sebentar mengeluarkan cahaya seolah-olah ada listrik di dalamnya. Ia mengepit sebuah helm, rupa helm itu seperti helm yang digunakan para pemain Rugby. Namun bedanya, pada bagian telinga ada kawat-kawat halus. Ia memilii tubuh tegap seperti atlet dan berwajah tampan, pandangan matanya sangat tajam. Ia tidak berjanggut, rambutnya bagus, berombak,  berwarna kelabu dan terurai hingga ke bahunya. Tinggi badan kira-kira 4 kaki dan beratnya kira-kira 110 pon.
                Saya merasa sangat takut dan gemetaran Hingga dua kali ia bertanya kepada saya dengan bahasa Spanyol yang baik tentang apa yang dialami oleh mobil saya. Saya tak dapat menjawab pertanyaan itu, karena saya merasa gentar dan hanya melihat saja kepadanya dengan pandanga menyelidik. Hati saya gedebak-gedebuk tak karuan. Rasanya ingin saya lari tetapi kaki saya menjadi lemas.
                “Tak dapatkah anda berbicara?” orang asing itu kemudian bertanya karena saya membisu saja.
                “Ya, ya, ya”, Saya akhirnya menjawab. Kemudian saya memberanikan diri dan bertanya kepadanya.
                “Apakah anda seorang penerbang?”. Hanya itulah kata-kata yang terpikir dan terucapkan oleh saya.
                “Ya”, ia menjawab. “Pesawat saya yang oleh anda sekalian biasa disebut pesawat terbang ada disana –“ dan  ia menunjukkan kea rah sebuah bukit kecil di depan kami.
                “Apakah anda bukan dari Mexico?”.  Kemudian saya bertanya lagi. Rasa takut saya sudah agak mulai berkurang setelah tahu ternyata ia seorang yang ramah menurut saya.
“Bukan…” ia menjawab. “Saya datang dari tempat yang sangat jauh.  Dari luar angkasa sana”, tambahnya.

(bersambung)

0 Pemikiran:

Posting Komentar