Welcome to my blog, enjoy reading.

Selasa, 17 April 2012

Kalender Astronomi, April 2012.


Buat teman-teman pecinta Astronomi dan yang sukkaaa banget memandangi langit jangan lewatkan yaa beberapa peristiwa Astronomi yang akan terjadi bulan April tahun 2012 ini :

6 April : Bulan Purnama

15 April : Oposisi Saturnus



 (Planet Saturnus)

Planet bercincin ini akan berada dekat dengan bumi dan akan diterangi oleh cahaya matahari. Sehingga pada tanggal 15 April ini merupakan waktu yang tepat untuk mengamati planet bercincin ini.

21 April : Bulan Baru

21-22 April : Hujan Meteor Lyrids

Hujan meteor Lyrids akan kembali menghiasi langit pada tanggal 16 - 25 April, dan puncaknya yaitu pada tanggal 21 - 22 April. Kebetulan untuk tahun ini, sepertinya bulan baru saja memasuki fase bulan baru pada tanggal 21 sehingga sangat memudahkan bagi kita untuk mengamatinya. Seperti namanya, hujan meteor ini berasal dari rasi bintang Lyra. Lihatlah ke arah Lyra selepas tengah malam untuk dapat menikmati hujan meteor ini. Kalau saya sarankan waktu yang cocok adalah sekitar jam 03.30 - 05.00 itu waktu yang tepat karena Lyra sudah berada di atas kepala.
So, jangan sampai melewatkannya yaa....


 (Rasi bintang Lyra)

Konstelasi di Bulan ini

Konstelasi yang ada di bawah dapat dilihat mulai jam 9 malam.

Antlia


Chamaeleon

Crater

Hydra

Leo

Sextans

 Leo Minor

By the way, yaa siapa tahu aja gitu ketika sedang menyaksikan peristiwa-peristiwa diatas ada UFO yang lewat, hehehe...


Sumber: Sea and Sky

Minggu, 15 April 2012

SEORANG PENGEMUDI BERJUMPA MAKHLUK LUAR ANGKASA (Bagian 5))


Ketika fajar menyingsing, para pengunjung itu keluar dari mobil. Suara mendesis terdengar dari entah helm atau sabuk mereka.  Saya memberanikan diri untuk bertanya kepada mereka dari manakah datangnya suara itu. Mereka menunjuk kepada sabuk mereka. Penerbang yang lebih kecil tubuhnya mengatakan kepada saya bahwa sabuk mereka dapat digunakan untuk mengetahui adanya musuh. Mereka beranjak dari jalan kea rah sebelah kanan (yakni ke sebelah timur) melintasi padang dan saya mengikuti mereka. Tanahnya ditumbuhi pepohonan dan semak-semak. Akhirnya tibalah kami kesebuah pesawat yang kira-kira berdiameter 10meter dan mugkin sekitar 5 meter tingginya. Ketika diberi tanda, suatu bagian dari pesawat itu membuka dan saya dapat melihat benda-benda tertentu dibagian sebelah dalamnya. Saya melihat banyak peralatan di dalamnya. Menurut saya mirip dalam kisah Flas Gordon. Mereka mempersilahkan saya masuk. Mendengar ajakan mereka ini, saya menjadi sangat takut. Saya memalingkan diri dan berlari kencang ke jalan raya dimana mobil saya berada. Beberapa menit kemudian dengan keringat bercucuran dan napas terengah-engah saya berdiri disamping mobil. Ketika saya melihat kea rah kapal luar angkasa itu, saya melihat pesawat itu naik melebihi tingginya puncak pepohonan . Pesawat itu bergoyang-goyang dan memancarkan cahaya terang kebiru-biruan disekitarnya. Kemudian pesawat itu lepas landas dan dengan cepat menghilang ke arah matahari terbit.
                Menjelang tengah hari, kedua orang Amerika itu kembali bersama seorang montir yang memeriksa kerusakan mobil dengan segera. Menurut montir itu kerusakan disebabkan karena kurangnnya zat pelumas pada kopling. Kedua orang suami-istri dari Texas itu mempersalahkan saya bagi terjadinya kerusakan ini, dan kami semuanya sepakat bahwa sebaiknya saya kembali saja ke Mexico.
                Kebetulan ada sebuah truk sedang mendatangu dengan arah perjalana ke Mexico City. Saya menyetop truk itu dan meminta kepada sopirnya untuk ikut menumpang. Karena masih sangat terkesa denga pengalaman yang baru saya alami, yakni pertemuan saya dengan makhluk luar angkasa, maka saya mengisahkannya kepada sopir truk itu. Ia menyuruh saya diam karena menyangka saya mabuk sehabis merokok Mariyuana. Karena adanya ketidakpercayaan ini, saya menyadari untuk pertama kalinya ada kesukaran dan bahaya dalam menceritakan pengalaman saya. Namun demikian, ketika tiba dirumah, saya menuturkan pengalaman saya itu kepada istri itu dan dua orang anak saya.
                Keterangan Salvador secara lisan tentang pengalamannya dicatat dengan cermat sekali secara terperinci agar kami (Bryant & Hellen Reeve) dapat menggunakannya untuk penyelidikan kami.

Selesai.

SEORANG PENGEMUDI BERJUMPA MAKHLUK LUAR ANGKASA (Bagian 4)


Percakapan kami yang menarik ini berlangsung selama beberapa waktu lamanya. Kadang-kadang saya merasa bahwa mereka sedang bergurau. Karena saya seorang yang tidak berapa tinggi pendidikannya, kadang dalam percakapan kami ini, saya belum pernah mendengar hal-hal seperti yang dikatakan mereka. Segala sesuatu yang dikisahkan mereka tampaknya demikian fantastis. Mereka keduanya tertawa, tetapi tidak denga nada mengejek. Kemudian orang yang lebih keil itu berkata.
                “Kami sedang berbicara tentang kehidupan di suatu ‘dunia’ yang ‘lain’”
Kendatipun suaranya terdengar lirih, namun sekali lagi saya menjadi gelisah. Tetapi akhirnya saya bertanya kepada mereka bagaimana mereka mengadakan perjalanan dari dunia mereka ke bumi ini. Penerbang yang lebih pendek itu menjawab bahwa sebentar lagi saya akan mendapat kesempatan untuk melihat pesawat yang mereka pergunaan untuk terbang ke bumi. Setelah membritahu saya, mereka mengamati saya dengan tajam. Orang dari planet lain yang lebih pendek itu menepuk-nepuk kaki kanan saya dan berkata,
                “Apakah hal ini mengherankan anda?. Munghkin akan lebih menherankan lagi jika anda mengetahui bahwa di dunia di mana anda tinggal ini, ada beberapa orang seperti kami yang hidup di antara manusia bumi. Mereka hidup, nerpakaian dan makan seperti kebiasaan anda. Mereka itulah yang melaporkan kepada kami tentang semua data mengenai peprangan yang dilakukan manusia bumi, termasuk juga mengenai kemajuan, cara hidup serta system pemerintahannya”.
                Saya tak dapat mempercayai apa yang mereka katakan. Kedengarannya mustahil sekali bagi saya. Maka sayapun berkata dengan nada mengejek,
                “Kalau demikian, bagaimana bentuk kehidupan dan pemerintahan ditempat anda sendiri?”
                Ia menjawab,
                “Tahap yang sedang anda jalani di bumi kini, telah kami capai beribu tahun yang lalu. Dunia kamipun pernah menderita dilanda banyak peperangan dan kemunduran yang destruktif disamping kemajuan yang diperoleh. Akhirnya tercapailah kesepakatan diantara berbagai pemerintahan, sehingga apa yang anda sebut bangsa dan Negara menjadi lenyap dan kami semua menjadi masyarakat dari satu dunia yang sama. Kemudian dibentuklah suatu dewan orang-orang yang bijaksana, dan merekalah yang kini memerintah. Mereka yang memiliki kecerdasan luar biasa atau sangat menonjol suatu bidang ilmu pengetahuan masuk dalam kelompok ini.
                Tempat kedudukan dari pusat pemerintahan letaknya di suatu tempat yang berada ditengah-tengah planet kami. Dari setiap kelompok terdapat wakil dari dewan ini yang bertanggung jawabmenerima dan mempelajari saran-saran dari pendudukdan memberikan persetujuan atas saran mereka. Kesemua orang ini adalah orang yang sangat pandai dan bijaksana. Di kalangan rakyat yang lebih rendah kedudukan sosialnya tak dijumpai adanya kemelaratan, karena setiap orang mau bekerja ke tempat ia dikirimkan atau ditempatkan dan memperoleh imbalan yang memadai sehingga berkecukupan hidupnya. Tak ada orang yang membawa serta atau mempunyai anak. Karena sejak kecilnya, mereka dibawa ke suatu tempat tertentu dimana mereka diraawat dengan baik. Disana mereka hidup dan menjadi besar dan dididik sesuai dengan keadaan fisik dan mental mereka. Kelak mereka hidup dalam kelompok kecil dimana mereka di tempatkan”.

(bersambung)

SEORANG PENGEMUDI BERJUMPA MAKHLUK LUAR ANGKASA (Bagian 3)


Kata “luar angkasa” menarik perhatian saya, namun pada waktu itu tak terpikir oleh saya tentang planet lain.
                Saya mempersilahkan dia masuk ke dalam mobil karena hari ketika itu sudah mulai gelap, namun sabuknya mulai  memancarkan sinar terang sekali dan saya memperhatikan adanya suara yang mendesis ke luar dari sabuk itu. Ia mengenakan helmna, mengangkat tangannya sebagai tanda meminta diri dan lalu berjalan pergi kea rah bukit  meninggalkan saya sendirian. Kira-kira 200 meter jaraknya, saya masih dapat melihat sabuknya gemerlapan seperti kunang-kunang. Saya berdiri di samping mobil menyaksikannya hingga dia hilang dari pandangan.
                Saya memindahkan dongkrak dari bawah mobil. Dua orang polisi lalu lintas menghampiri saya dan menyuruh saya memindahkan mobil dari dari tepi jalan. Setelah itu, kemudian saya mencoba untuk tidur. Saya memejamkan mata, namun ingat an akan pertemuan dengan orang yang aneh tadi menyebabkan saya sukar tidur. Rasanya seperti bermimpi. Tetapi itu memang benar terjadi. Akhirnya saya terlelap.
                Adanya mobil yang lewat sekali-sekali membangunkan saya. Kemudian saya dibangunkan oleh adanya ketukan yang kuat pada kaca mobil. Saya melihat ada dua orang yang sedang berdiri di dekat mobil dan mengira mereka adalah pemilik mobil. Saya sangat tercengang ketika melihat bahwa ia adalah si penerbang tadi, namun kali ini ia disertai oleh orang yang lebih tinggi namun mengenakan pakaian seragam yang sama.
                Tanpa kesangsian sedikitpun, saya mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam mobil. Mereka menerima ajakan saya. Penerbang yang lebih kecil tubuhnya duduk di sebelah saya,sedangkan temannya yang lebih tinggi tubuhnya duduk di sebelahnya. Saya duduk dengan membelakangi pintu, agar dapat mengamati mereka ketika ada sorotan lampu dari mobil yang lewat. Cahay lampu mobil menerangi wajah mereka. Kemudian terpikir oleh saya untuk menyalakan lampu yang ada pada langit-langit mobil. Dengan segera saya nyalakan lampu itu dan saya dapat melihat bahwa orang yang lebih tinggi menjadi tertarik perhatiannya dan mengamati tingkah laku saya. Kulitnya pun sangat putih.
                Saya jadi gemetar lagi dan berusaha mencairkan suasana saat itu dengan bertanya, “Apakah anda orang Eropa?”
                “Tempat kami”, ia berkata, “jauh lebih banyak dihuni dari pada tempat ini. Di sana tak terdapat banyak ruangan kosong di antara tempat tinggal orang yang satu dengan orang yang lain. Padat sekali”.
                Kemudian ia berbicara dengan sangat bebas, namun orang yang lebih tinggi tubuhnya membatasi dirinya dalam berbicara. Ia hanya mengangguka kepalanya tanda sepakat mengenai apa yang dikatakan temannya. Penerbang yang lebih pendek itu mengatakan bahwa di negaranya, kota-kota penuh sesak. Tak ada daerah yang tidak dihuni, dan semua jalan sambung menyambung. Tak ada jalan yang terputus atau buntu. Orang tidaklah berjalan diatas jalan raya, karena semua jalan dibuat dari logam dan dari logam itulah kendaraan mereka mendapatkan sumber tenaga. Ada banyak sekali kendaraan, beraneka ragam.  Tetapi semua kendaraan itu tidak menggunakan bahan bakar.  Semua jalan tak pernah saling meyilang pada dataran yang sama.
                Saya kemudian bertanya tentang mekanan, tentang sayur-sayuran,  buah-buahan dan tanaman padi-padian apa yang mereka makan. Ia menjawab bahwa semua rumah mempunyai pekarangan kecil fi tengah-tengah rumah mereka, dimana disitu terdapat sebuah taman dan sebuah sumur. Mereka menanam sendiri semua bahan makanan yang mereka perlukan – semuanya ditanam di pekarangan dalam rumah masing-masing. Makanan yang mereka makan jumlahnya lebih banyak dari yang kita makan, ia juga menambahkan bahwa disana tidak ada pepohonan besar. Mereka tidak mempunyai gedung-gedung yang tinggi, dalam sebuahblok jalan terdapat gedung-gedung yang berdempetan.
                Saya juga bertanya, apakah di planetnya ada samudera atau laut. Ia menjawab, “Ya, ada.”, dan menerangkan bahwa semua tempat dihuni. Karena ingin tahu, saya bertanya lagi kepadanya tentang bagaimana dibangkitkannya sumber tenaga, jika bahan bakar tidak dipergunakan disana. Ia mengatakan kepada saya bahwa, energy diperoleh  dari pusat-pusat pembangkitan tenaga dengan menggunakan sinar matahari yang tak ada habis-habisnya.

(bersambung)

SEORANG PENGEMUDI BERJUMPA MAKHLUK LUAR ANGKASA (Bagian 2)


Pada tanggal 20 Agustus 1953 pukul 9 malam saya sedang menjalankan taxi di jalur yang biasa saya lalui di Mexico City. Pekerjaan ini telah saya lakukan sejak tahun 1931. Saya membawa dua orang penumpang dari Texas.
                Mereka sepasang suami istri. Sang suami berusia kira-kira 50 tahun. Rambutnya berwarna kelabu dan bertubuh ramping dan tinggi. Istrinya agak lebih pendek tubuhnya daribn suaminya dan berusia kira-kira 40 tahun. Saya menjemput mereka dari Zolaco dan membawa mereka ke hotel Oxford. Dalam perjalanan ia meminta saya mencarikanseorang sopiruntuk mengemudikan mobil mereka ke Laredo. Pada waktu itu, mobil mereka sedang diperbaiki dan diperiksa di sebuah bengkel mobil, karena mengalami kecelakaan.
                Karena saya tertarik pada pekerjaan demikian, saya kembali menjumpai mereka keesokan harinya pada ukul 10 pagi. Kami mengambil mobil mereka yakni mobil Buiek buatan tahun 1952. Kemudian sepanjang hari saya membawa mereka ke berbagai tempat yang patut dikunjungi. Mereka membayar saya dan kemudian mempekerjakan saya untuk mengmudikan mobil mereka ke Laredo. Yang dimulai sejak pukul 9 pagi keesokan harinya.
                Keesokan harinya setelah mereka selesai berbelanja, kami berangkat ke Laredo dengan kecepatan 60 – 70 mil/jam. Setelah lewat kota Valles, koplingnya mengalami kerusakan. Sehingga mobil harus berhenti di tepi jalan. Ketika itu telah memasuki sore hari. Orang-orang Amerika itu memutuskan untuk kembali ke kota untuk mencari montir. Mereka saat itu menghentikan mobil yang sedang lewat dan memesan kepada saya untuk menunggu mereka kembali dan menjaga mobil mereka. Saya memutuskan untuk meninggikan mobil dengan sebuah dongkrak, sehingga saya berniat mencoba kalau-kalau dapat memperbaikinya sebelum mereka tiba. Hari telah mulai menjadi gelap. Hanya ada dua atau tiga mobil saja yang lewat. Saya merasa sangat kesepiaan.
                Tiba-tiba saya mendengar ada orang yang menghampiri saya. Saya mendengar langkah-langkah kaki dengan jelas.  Wah… Siapa ini? Saya menjadi khawatir. Apakah ia perampok? Saya mengintip dari bawah mobil. Dan apa yang saya lihat?
                Saya melihat ada sepasang kaki di muka saya. Aki itu mengenakan celana dari bahan yang serupa dengan Corduroy. Saya merasa takut sekali dank e luar dari bawah mobil.
                Seorang pria yang berwajah sangat putih berdiri didepan muka saya. Ia mengenakan pakaian dari bahan Corduroy yang agak aneh     bentuknya. Kemeja dan celananya dijahit jadi satu seperti pakaian yang dikenakan seorang montir ketika sedang bekerja. Pakaian itu ketat jahitannya pada bagian lutut, siku, pergelangan tangan dan lehernya, tetapi longgar di bagian-bagian lainnya. Sehingga tampaknya elastic. Di sekeliling pinggangnya ia mengenakan sabuk tebal kira-kira 7,5 cm dan berwarna kebiru-biruan. Yang aneh pada sabuk itu berlubang-lubang dan lubang-lubangnya itu sebentar-sebentar mengeluarkan cahaya seolah-olah ada listrik di dalamnya. Ia mengepit sebuah helm, rupa helm itu seperti helm yang digunakan para pemain Rugby. Namun bedanya, pada bagian telinga ada kawat-kawat halus. Ia memilii tubuh tegap seperti atlet dan berwajah tampan, pandangan matanya sangat tajam. Ia tidak berjanggut, rambutnya bagus, berombak,  berwarna kelabu dan terurai hingga ke bahunya. Tinggi badan kira-kira 4 kaki dan beratnya kira-kira 110 pon.
                Saya merasa sangat takut dan gemetaran Hingga dua kali ia bertanya kepada saya dengan bahasa Spanyol yang baik tentang apa yang dialami oleh mobil saya. Saya tak dapat menjawab pertanyaan itu, karena saya merasa gentar dan hanya melihat saja kepadanya dengan pandanga menyelidik. Hati saya gedebak-gedebuk tak karuan. Rasanya ingin saya lari tetapi kaki saya menjadi lemas.
                “Tak dapatkah anda berbicara?” orang asing itu kemudian bertanya karena saya membisu saja.
                “Ya, ya, ya”, Saya akhirnya menjawab. Kemudian saya memberanikan diri dan bertanya kepadanya.
                “Apakah anda seorang penerbang?”. Hanya itulah kata-kata yang terpikir dan terucapkan oleh saya.
                “Ya”, ia menjawab. “Pesawat saya yang oleh anda sekalian biasa disebut pesawat terbang ada disana –“ dan  ia menunjukkan kea rah sebuah bukit kecil di depan kami.
                “Apakah anda bukan dari Mexico?”.  Kemudian saya bertanya lagi. Rasa takut saya sudah agak mulai berkurang setelah tahu ternyata ia seorang yang ramah menurut saya.
“Bukan…” ia menjawab. “Saya datang dari tempat yang sangat jauh.  Dari luar angkasa sana”, tambahnya.

(bersambung)

SEORANG PENGEMUDI BERJUMPA MAKHLUK LUAR ANGKASA (Bagian 1)

Kisah ini saya tuliskan kembali dari majalah BETEBEDI yang terbit di tahun 1980, dari halaman 14 hingga halaman 20, dengan sedikit-sedikit perubahan susunan kata. Menurut majalah tersebut, kisah ini awalnya di tuturkan oleh Bryant & Hellen Reeve, dalam bukunya yang berjudul The Flying Saucer Pilgrimage. yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh seseorang bernama Anton T. (mungkin beliau ini adalah redaksi dari majalah BETEBEDI tersebut). Mengenai Bryant & Hellen Reeve ini, mereka merupakan dua orang penyelidik/pengamat UFO dan Alien. Dari informasi yang saya dapat, mereka berdua ini juga adalah seorang contactee, yaitu orang yang mengaku atau orang yang memiliki pengalaman bertemu secara langsung dengan makhluk luar angkasa.

Berikut adalah kisah Salvador, seorang sopir taxi yang bertemu dengan makhluk luar angkasa yang dikisahkan oleh Bryant & Hellen Reeve.
Dan untuk mengetahui informasi tentang makhluk luar angkasa yang bertemu dengan Salvador, silahkan klik disini. Mungkin dari pembaca disini ada yang menganggap bahwa kisah ini hanya sekedar dongeng atau khayalan belaka, itu wajar dan saya pun paham karena apa yang dikisahkan oleh seorang contactee, oleh sebagian orang memang tidak mudah diterima atau dipercayai begitu saja. Namun, Sayang kalau ada informasi seperti ini dilewatkan.


Di Mexico sini, malah Salvador benar-benar bertemu muka dengan makhluk dari planet lain itu?
Mengetahui bahwa ada orang kita sendiri bertemu dengan makhluk dari planet lain di negeri kita, sama sekali berbeda denganhanya sekedar memperbincangkan adanya pertemuan seperti itu di beberapa Negara lain yang jauh letaknya dari tempat kediaman kita. Lebih besar dari pesonanya dan lebih mengasyikkan.! Ibaratnya begini, mana yang lebih seru : nonton adu banteng atau nonton adu jotos di layar putih atau menyaksikannya dengan mata kepala sendiri di arena? Kini mexico mempunyai kesempatan untuk memiliki sendiri orang yang banyak mengatahui tentang UFO seperti Adam Ski.
                Namun, tentu saja pengalaman Salvador itu harus diselidiki dan diperiksa betul tidaknya. Selalu ada saja orang yang meragukan kebenarannya. Dan mereka ini cukup banyak jumlahnya. Banyak orang yang menanyakan pertanyaan yang logis, seperti :
“Mengapa si sopir baru menceritakan pengalamannya yang hebat ini setelah hamper 17 bulan lamanya? Mengapa tadinya ia bungkam saja?”
Jawaban terhadap pertanyaan itu adalah bahwa sebenarnya ia sudah menuturkan pengalamannya itu kepada beberapa orang tertentu setelah terjadinya peristiwa itu. Namun, ia telah diejek karena orang tidak percaya akan kisahnya. Ia telah memberitahukan pengalamannya itu kepada istrinya, dan mereka sepakat bahwa demi mempertahankan pekerjaanya ia perlu menutup mulut.
                Kisahnya ini sangat membangkitkan rasa ingin tahu kami, sehingga kami banyak mengadakan pertemuan dengan Seno “Gebe” dan si sopir untuk membahas pengalamannya dengan cemat. Kisahnya ini kami tulis sangat terperincin dengan hal yang sekecil-kecilnya. Kami jadi kenal baik dengan dirinya dan atas permintaannya sendiri memanggil dia “Salvador”. Kami yakin dia tidak akan berkebaratan kami menyebut namanya dalam tulisan ini, kami sendirpun berhasrat mengetahui ada-tidaknya piring terbang dan tentang semua kejadian yang bertahan dengan aadanya pertemuan ini secara terperinci. Demikian pula Senor “Gebe”. Kami semua menyadari bahwa dalam peristiwa ini tak ada saksi yang dapat memperkuat pernyataan Salvador, namun kami pun mengetahui bahwa hanya beberapa orang saja yang bertemu dengan makhluk dari planet lain itu yang mempunyai saksi. Setiap penyelidikan harus menyadari adanya situasi seperti ini. Harap diingat bahwa adalah penyelidik UFO-secara pribadi- tidak lebih dari itu. Tak ada sesuatu yang bersifat “resmi” dalam penyelidikan kami. Kebijaksanaan kami dalam hal ini adalah menemui secara langsung orang yang mempunyai pengalaman demikian dan tinggal selama beberapa waktu lamanya bersama guna benar-benar “menghayati” pengalaman mereka. Sesudahnya kami dapat menarik kesimpulan sendiri. Kami tak pernah bermakssud untuk meyakinkan orang lain tentang benr-tidaknya hal itu. Kami hanya ingin meyakinkan diri kami sendiri dengan satu atau berbagai cara yang mungkin. Kaegairahan kami untuk membukitikan tidak benarnya pertemuan ini sama besarnya dengan kegairahan kami untuk membuktikan kebenarannya.
                Kami telah berbincang-bincang dengan Senor “gebe” tantang kemungkinan mengusahakan agar ssi sopir memperoleh cuti dan menemani kami ke Valles, dekat dengan tempat pertemuan Salvador dengan makhluk dari luar angkasa itu. Maksudnya agar kami dapat mengadakan penyelidikan yang cermat. Senor  “Gebe” berpendapat bahwa saran saya ini adalah gagasan yang baik. Maka direncankanlah perjalanan kami. Sementara menanti keberangkatan, kami berusaha sedapat-dapatnya memperoleh keterangan tentang Salvador dan latar belakang keluarganya. Selain itu waktu menanti ini kami gunakan pula untuk menuliskan kisah perjumpaannya dengan makhluk dari luar angkasa itu.
                Anda mungkin ingin tahu bagaimanakah rupa/sosok dan kepribadian dari Salvador. Baiklah, Salvador adalah seorang pemuda Mexico yang tampan yang juga rendah kedudukan sosialnya. Tubuhnya pendek, tegap dan berambut hitam legam. Dalam hal pendidikan ia tidak beruntung. Ia tidak sempat memperoleh pendidikan yang cukup. Ia telah menikah dan mempunyai 7 orang anak, yang dihidupi dari nafkahnya sebagai seorang sopir pribadi dan pengemudi taxi. Menurut kesan kami secara pribadi, ia seorang yang sangat menyenangkan dalam pergaulan dan suka berkelakar. Wajahnya memperlihatkan watak yang baik dan kita dapat  merasakan ketulusan dan kesungguuhan hatinya. Kerenddahan hatinya sangat mengesankan kami, ia sama sekali tidak sombong atau pongah. Ia merasa tak layak mendapat banyak perhatian. Salah satu sifatnya yanga sangat menonjol ialah ingatannya yang luar biasa tajamnya. Daya ingatnya seperti kamera. Lagi pula ia mempunyai daya observasi yang istimewa sehingga dapat mengingat berbagai data hingga yang paling kecil sekalipun. Ia seorang yang sangat soleh dan takwa pada agamanya. Ia tidak suka minum minuman keras. Kami jadi sahabat karib.
                Intisari pengalamannya yang luar biasa kami tuturkan kembali di bawah ini tepat sebagaimana diceritakan oleh Salvador kepada kami.

(bersambung)